JAKARTA - Seleksi Fasilitator Implementasi Kurikulum Merdeka banjir peminat. Panitia mencatat total ada 3.285 peserta yang mendaftar.
Seleksi Fasilitator Implementasi Kurikulum Merdeka ini diselenggarakan Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah bekerja sama dengan Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan. Program ini didukung oleh project Madrasah Education Quality Reform (MEQR).
Kepala Pusdiklat Teknis, Mastuki mengapresiasi antusiasme stakeholder pendidikan untuk menjadi fasilitator implementasi kurikulum merdeka ini. Menurutnya, ini menunjukkan kepedulian mereka terhadap adanya perubahan kurikulum dan kebijakan.
“Saya senang dan mengapresiasi antusiasme para kepala madrasah, guru, pengawas, widyaiswara, dosen, pemerhati pendidikan yang ikut mendaftar menjadi fasilitator implementasi kurikulum merdeka. Ini menunjukkan bahwa mereka peduli dengan perubahan di dunia pendidikan, ” tuturnya di Ciputat, Jumat (18/8/2023).
Seleksi ini, kata Mastuki, dimaksudkan untuk menambah fasilitator kurikulum merdeka yang jumlahnya sangat sedikit. “Kita baru memiliki 150 orang fasilitator kurikulum merdeka. Ini sangat sedikit karena jumlah guru dan pengawas yang harus dilatih ratusan ribu. Semoga dengan penambahan ini, semua guru bisa segera memahami kurikulum merdeka dan mengimplementasikan di satuan kerjanya masing-masing, ” tambahnya.
Ketua komponen tiga porgram MEQR, Anis Masykhur mengungkapkan, bahwa peserta seleksi fasilitor ini memiliki latar belakang yang beragam. Sebagian dari mereka adalan kepala madrasah, pengawas, dosen, guru, widyaiswara, dan juga pemerhati pendidikan.
Baca juga:
Rudi Ajak Guru TPQ Sambut Kemuliaan Ramadan
|
“Ini menguntungkan bagi para guru yang nanti akan menerima manfaat dalam pembelajaran, karena akan menambah khazanah keilmuan dari beragam fasilitator yang memiliki latar belakang beragam. Mereka akan difasilitasi oleh orang-orang yang memiliki banyak pengalaman beragam, ” ungkapnya.
Anis menambahkan, seleksi akan dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu: seleksi berkas, tes CAT, dan juga wawancara. “Dilakukan beberapa tahap agar benar-benar didapatkan fasilitator yang mumpuni, baik secara pengetahuan maupun teknik fasilitasinya, ” tutupnya. (*)
Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa