PALANGKA RAYA - Mayarakat Kalimantan Khususnya Masyarakat Dayak Kalimantan Tengah (Kalteng), akan lakukan aksi damai turun kejalan, untuk menyampaikan aspirasi dan menuntut statmen Edy Mulyadi yang tengah viral didunia Maya.
Dalam video yang berdurasi pendek, Edy Mulyadi dan ada beberapa orang, dengan tegas menyampaikan bahwa tempat buang jin dan anak serta ada sebutan juga monyet.
"Bisa memahami ngga, ini ada tempat sebuah elit punya sendiri yang harganya mahal punya gedung sendiri lalu dijual lalu dipindahkan ketempat jin buang anak, " kata Edy Mulyadi di video tersebut.
" Pasarnya siapa, kecuali Kuntilanak, Gendorowo yang bangun disana ngga papa, " lanjutnya lagi.
Baca juga:
Sertifikat GOR Pakansari Akhirnya Selesai
|
Hal tersebut, diduga terkait pemindahan Ibukota Negara Republik Indonesia ke Panajam, Kaltim.
Lebih parah lagi saat dia menanyakan temannya disebelah.
"Ne bung Anzar, suruh pindah ke Panajam sana, beli rumah, mana mau beli rumah disana menjadi warga ibukota baru, " kata Edy Mulyadi disambut teriakan rekannya.
"Paling Monyet, " sahut mereka.
Untuk menuntut pertanggung jawaban atas statmen Edy Myadi dan Kawan - kawan, sejumlah ormas kemasyarakatan akan melakukan aksinya
Aksi tersebut, dilaksanakan besok, Senin, 24 Januari 2022 pukul 09.00 Wib bertempat di Tugu Soekarno, jalan S Parman Palangka Raya, Kalteng.
Inilah himbauan rilis yang diterima media ini melalui pesan Whatshap, Minggu, (23/1/22).
Kepada yth. Pimpinan ormas kebangsaan besok kita aksi damai turun ke jalan, utk menyampaikan aspirasi atau pernyataan sikap atas statemen penghinaan terhadap warga Kalimantan secara umum dan warga Dayak khususnya yg dilakukan oleh sdr. Edy Mulyadi yg viral dimedsos. Utk itu mohon partisifasi teman2 ormas utk terlibat dan mengirimkan delegasinya, jumlah delegasi tdk dibatasi.
Atas kesediaan dan partisifasinya diucapkan terimakasih. Ketua/sekretaris, DUCUN H. UMAR/BAMBANG IRAWAN.
Bambang Irawan, Ketua Forum Pemuda Dayak (Fordayak) Kalimantan Tengah, menilai statmen yang dilakukan oleh salah satu Politikos PKS tersebut sangat menyinggung perasaan masyarakat Kalimantan khususnya Dayak.
"Kita akan turun jalan untuk melakukan aksi damai tersebut, " kata Bambang Irawan.