Agam, - Untuk mengejar ketertinggalan dan menjaga efektivitas pembelajaran, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Lubuk Basung memberlakukan pembelajaran full tatap muka.
Hal itu disampaikan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMPN 3 Lubuk Basung, Sesri Rusydi saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin (4/1).
Dikatakan, sebanyak 27 lokal atau rombongan belajar SMPN 3 Lubuk Basung, Senin ini sudah mulai melangsungkan pembelajaran tatap muka dengan penerapan prokes yang ketat.
“Sesuai instruksi Bupati Agam, hari ini kami sudah memulai sekolah tatap muka, dimana 27 rombongan belajar dibagi ke dalam dua shift, pagi dan siang, ” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan, satu rombongan belajar hanya diisi oleh 16 pelajar, waktu belajar dalam satu shift hanya berkisar 140 menit.
“Selain jumlah siswa yang dibatasi, jam belajarnya pun juga dipangkas, dimana sebelumnya 40 menit satu jam pelajaran sekarang menjadi 20 menit, ” sebut Sesri.
Disebutkan, shift pagi berlangsung dari pukul 7.30 sampai 9.50, sedangkan shift siang berlangsung pada pukul 10.30 hingga 12.50.
“Pembelajaran berlangsung setiap hari, Senin sampai Sabtu tanpa pembagian shift per hari, yang dibagi hanya jumlah siswa per lokal saja, ” terangnya.
Baca juga:
Rudi Silaturahmi Bersama Guru TPQ
|
Menurutnya, kebijakan pembelajaran full tatap muka dimaksudkan untuk memaksimalkan transfer pengetahuan kepada pelajar. Pembalajaran full tatap muka dinilai lebih efektif bagi pelajar.
“Kalau hari dibagi rasanya tidak optimal mengejar ketertinggalan, makanya setiap hari seluruh rombel masuk, ” ungkapnya lagi.
Ditambahkan, sebelum memasuki lingkungan sekolah, guru piket akan melakukan pengecekan suhu tubuh, mamastikan pelajar memakai masker dan mencuci tangan.
“Sekolah juga menyediakan masker cadangan, kemudian di kelas masing-masing juga disediakan tempat mencuci tangan lengkap dengan sabun, ” tambahnya.
Pada proses pembelajaran tatap muka, tukas Sesri, guru akan dihadapkan pada tugas yang cukup berat. Selain mengajar di kelas, guru juga mengawasi penerapan protokol kesehatan Covid-19 mulai dari kedatangan siswa hingga pulang sekolah.
“Pelajar diminta langsung pulang usai proses belajar mengajar, tidak dibenarkan berkerumun di lingkungan sekolah, ” ujarnya.