Penyuluhan Keterampilan Membatik di Desa Tegalpingen Progam TMMD Reguler ke 110

 

Baca juga: KPAI Minta Sekolah Tak Beri Sanksi Siswa Menunggak SPP Selama Pandemi Covid-19

PURBALINGGA – Melalui program non fisik TMMD Reguler ke-110 Kodim 0702/Purbalingga, berikan penyuluhan keterampilan membatik bagi masyarakat bertempat di Balaidesa Tegalpingen. Ana Vionitha Tim Penggerak PKK Kabupaten Purbalingga selaku pemateri menyampaikan, batik merupakan bagian dari budaya Indonesia khususnya Jawa, ini adalah hasil kerajinan yang mempunyai nilai seni tinggi. Awalnya tradisi membatik merupakan tradisi turun temurun. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang, seperti motif yang hanya dipakai oleh keluarga Keraton Jogjakarta dan Surakarta, Selasa, (

26

/3/2021).

Baca juga: 170 Sekolah di Kab Bogor Lolos Verifikasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM)

"Dalam proses pembuatan batik yang menggunakan bahan berwarna putih bernama kain mori, motif batik dibentuk dengan cairan lilin agar meresap ke dalam serat kain, " terangnya.

Baca juga: FSGI : Kasus Pemecatan Hervina, Pintu Masuk Pemerintah Benahi Sistem Tata Kelola Guru

Lebih lanjut, untuk motif halus penggambaran motif menggunakan alat bernama canting, sedangkan untuk motif berukuran besar digunakan kuas. Proses membatik dengan langkah yang cukup sederhana yakni, siapkan kain mori, panaskan lilin/malam, ambil menggunakan canting ukirlah sesuai konsep, batiklah kain dengan perlahan urut dan teratur.

Baca juga: Buka Training Center Qori dan Qoriah Batam, Amsakar : Matangkan Persiapan Menuju STQ Kepri

Setelah selesai lakukan pewarnaan, selanjutnya dilorot gunakan air panas, bilas dan jemur di tempat yang teduh.

Baca juga: Sumbar Dukung Kongres IPNU Tahun 2021 Diadakan di Luar Pulau Jawa

Ia menambahkan tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk memberikan edukasi pada warga bagaimana proses membatik yang baik.

Ia berharap selain memberikan edukasi membatik juga memotivasi warga agar berkreasi membatik kain sehingga menimbulkan minat warga untuk membatik, yang dapat pula meningkatkan perekonomian warga.

Baca juga: Perda Pesantren Disahkan, Uu Ruzhanul: Ponpes Salafiyah Kini Bisa Dapat Bantuan

"Warga akan melakukan kreatifitas membatik yang dapat meningkatkan perekonomian, " pangkasnya.

(Ratna Palupi)